Jumat, 11 Desember 2020

Bursa Eropa Ditutup Sebagian Besar Turun Merespon Brexit dan Stimulus ECB

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa ditutup sebagian besar lebih rendah pada Kamis (10/12) merespon pembicaraan perdagangan Brexit, serta langkah-langkah stimulus baru dari Bank Sentral Eropa (ECB). Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,4%, dengan bank jatuh 2% memimpin kerugian menyusul keputusan kebijakan terbaru ECB, sementara sektor minyak dan gas melawan tren negatif naik 1,5%. Indeks FTSE berakhir naik 0,54%. Indeks DAX ditutup turun -0,33%. Indeks CAC naik tipis 0,05%. Pejabat Inggris dan Eropa berjanji untuk membuat keputusan formal tentang masa depan pembicaraan perdagangan pasca-Brexit pada akhir akhir pekan, menyusul pertemuan langsung antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu malam. Pembicaraan tetap menemui jalan buntu mengenai beberapa masalah utama, termasuk hak menangkap ikan dan aturan persaingan. Downing Street mengatakan masih ada “celah yang sangat besar”, sementara Von der Leyen menggambarkan kedua sisi itu sebagai “berjauhan”. Para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussel Kamis untuk pertemuan Dewan Uni Eropa dua hari. Sementara itu, Bank Sentral Eropa pada hari Kamis memperluas program stimulus moneter besar-besaran sebesar 500 miliar euro ($ 605 miliar) lagi, menjadikan nilai totalnya menjadi 1,85 triliun euro dan memperpanjang jangka waktu untuk pembelian aset hingga Maret 2022. ECB menahan suku bunga untuk operasi refinancing utamanya, fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas simpanan masing-masing sebesar 0,00%, 0,25% dan -0,50%. Di Wall Street, saham AS beragam setelah rilis data klaim pengangguran yang lebih lemah dari perkiraan pada saat anggota parlemen berjuang untuk mendorong stimulus fiskal baru sebelum akhir tahun. Klaim pengangguran mingguan awal melonjak menjadi 853.000 minggu lalu, melampaui perkiraan Dow Jones di 730.000. Kembali di Eropa, PDB Inggris tumbuh 0,4% pada bulan Oktober, angka resmi mengungkapkan Kamis, melambat dari 1,1% pada bulan September. Dalam hal pergerakan harga saham individu, Hellofresh naik hampir 15% setelah perusahaan pengiriman peralatan makan Jerman meningkatkan panduan setahun penuhnya pada hari Rabu. Di bagian bawah indeks blue chip Eropa, supermarket online Ocado turun 7% setelah perusahaan menaikkan pedoman ke depannya tetapi mencatat bahwa pertumbuhan penjualan di usaha ritel patungan baru telah melambat.

Rekomendasi Forex EUR/USD 11 Desember 2020: Peluang Naik Dari Pengumuman ECB

(Vibiznews – Forex) ECB memberikan hadiah Natal kepada pasar dengan memperluas Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) sebanyak €500 miliar dan akan berlangsung paling tidak sampai bulan Maret 2022. Meskipun jumlah PEPP tambahan sudah diperkirakan, bertambah lamanya durasi memberikan dorongan naik terhadap euro. Bertolak belakang dengan masa sebelum pandemic, mencetak uang pada masa pandemic adalah baik bagi matauang negara yang bersangkutan – paling tidak bagi euro dan poundsterling. Logikanya adalah bahwa pemerintah mendapatkan keuntungan dari biaya pinjaman yang rendah dan mendorong naik ekonomi yang mendasari, dengan demikian membuat matauang bersama Eropa menjadi lebih bernilai. Hal ini berbeda dengan logika sebelum pandemic bahwa mencetak uang berarti mendevaluasi matauang yang bersangkutan. Apakah bank sentral Uni Eropa ini kuatir dengan kenaikan EUR/USD belakangan ini? Jawabannya adalah tidak. Akibatnya EUR/USD memiliki ruang untuk naik. Secara keseluruhan, biaya pinjaman yang rendah, uang yang membanjiri pemerintah, dan tidak adanya alasan untuk menurunkan tingkat bunga dengan terburu-buru, semuanya menjadi kombinasi yang berpeluang menaikkan EUR/USD. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2158 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2206 dan kemudian 1.2294. Sementara “support” terdekat menunggu di 1.2110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2030. Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Rekomendasi Forex EUR/USD 7 – 11 Desember 2020: Dow Jones Rekor & Turunnya USD Membuat EUR/USD Naik Ke Level April 2018

(Vibiznews – Forex) Pada minggu lalu, pasangan matauang EUR/USD naik membumbung ke ketinggian beberapa tahun yang baru di 1.2177, level yang terakhir terlihat pada bulan April 2018. Dolar AS diserbu aksi jual baik dengan berita – berita yang positip maupun negatip. Sementara Donald Trump masih memegang pemerintahan di AS, Dow Jones terus mengalami kenaikan dan memecahkan rekor terbaru tertinggi sepanjang masa. Setelah pada akhir November Dow Jones Industrial (DJI30) menembus level psikologis 30.000, menyentuh 30,116.51, pada tanggal 4 Desember, DJI30 naik lagi 0.8% ke 30,218.00 karena berita positip mengenai vaksin dan paket stimulus fiskal yang baru. Berita – berita ini selain menaikkan harga saham, juga menekan dolar AS ke kerendahan selama 2 ½ tahun yang membuat EUR/USD naik tajam kembali ke level bulan April 2018. Tembusnya EUR/USD melewati ketinggian tahun lalu di 1.2011 secara tehnikal telah memperkuat rally EUR/USD. Pada akhir minggu lalu, pasangan matauang ini turun sedikit namun masih mempertahankan sebagian besar keuntungan mingguannya. Pembicaraan mengenasi stimulus telah terhenti karena memasuki masa pemilihan presiden, namun negosiasi kembali berlangsung setelah pemilihan presiden selesai, meskipun hasil penghitungan masih belum selesai sampai sekarang. Sekelompok pembuat undang – undang AS yang bipartisan mengajukan usul paket kelegaan Covid – 19 sejumlah $908 miliar, tiga kali dari proposal sebelumnya. Namun, pemimpin mayoritas senat Mitch McConnel menolak proposal tersebut dan mengajukan rencana kelegaan yang baru sejumlah $500 miliar. Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah mendesak Kongres untuk menyetujui program bantuan tersebut, untuk mendukung ekonomi melewati masa musim dingin. Dari medan coronavirus, beberapa perusahaan farmasi telah menerima otorisasi darurat untuk penggunaan vaksin mereka atau sedang dalam proses mendapatkan otorisasi. Berita – berita yang memberikan semangat ini sebagian menutupi kenyataan bahwa virus corona terus meningkat di Amerika Serikat. Negara ini terus melaporkan penularan harian yang mencapai rekor dan juga mengumumkan akan memulai imunisasi pada bulan Desember ini. Inggris dan Rusia mengumumkan vaksinisasi mereka akan dimulai minggu ini. Situasi Covid – 19 di Eropa hanya sedikit lebih baik. Langkah – langkah restriksi masih tetap diberlakukan di banyak negara Eropa. Data makro ekonomi yang dipublikasikan oleh Markit mengenai PMI final bulan November menunjukkan hasil manufaktur dan jasa di Jerman direvisi turun sementara di Uni Eropa dan Amerika Serikat direvisi naik. Sementara angka ISM PMI manufaktur AS turun ke 57.5 dan jasa turun ke 55.9, kedua-duanya meleset daripada yang diperkirakan pasar, yang memberikan tekanan turun terhadap dolar AS. Namun Jerman dan Uni Eropa melaporkan Penjualan Ritel bulan Oktober yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Baik Jerman maupun Uni Eropa melaporkan CPI tahunan yang terkontraksi sebanyak 0.3% YoY. Pada akhir minggu lalu, Amerika Serikat mempublikasikan angka NFP bulan November yang menunjukan bahwa negara tersebut hanya menambah 245.000 pekerjaan baru, jauh dibawah daripada yang diperkirakan sebesar 469.000. Namun demikian, tingkat pengangguran terkontraksi 6.7% lebih baik daripada yang diperkirakan. Minggu ini, sedikit data makro ekonomi yang akan keluar. Event yang utama adalah pertemuan kebijakan moneter ECB yang akan berlangsung pada hari Kamis. Presiden ECB Christine Lagarde telah lama mengantisipasikan akan keluar lebih banyak pelonggaran untuk mendukung ekonomi Uni Eropa melewati masa pandemic. Para pemain di pasar telah memperhitungkan dalam perhitungan harga perpanjangna TLTROs dan kenaikan PEPP sebanyak 500 miliar euro. ECB juga menyatakan keprihatinan akan naiknya kurs EUR/USD sampai melewati 1.2000. Jerman akan mempublikasikan ZEW survey bulan Desember mengenai sentimen ekonomi yang diperkirakan akan terkontraksi lebih jauh. Uni Eropa akan merilis angka GDP kuartal ketiga yang final dan angka inflasi bulan November versi terakhir. Sementara itu dari Amerika Serikat, apakah Kongres akan mengeluarkan undang – undang stimulus fiskal pada minggu ini? Pasar kemungkinan akan mengambil apa saja yang mereka bisa sekarang dan berharap untuk lebih banyak lagi ke depannya. Dengan politik selama pemilihan presiden tetap tenang, para politikus kelihatannya akan lebih bersedia untuk berkompromi meskipun demikian belum tentu juga ada diperoleh kesepakatan. Sementara itu kebutuhan untuk memberikan dukungan ekonomi semakin bertambah dengan meningkatnya virus corona. Dipihak lain, Food and Drugs Administration (FDA) bersiap untuk memberikan otorisasi terhadap penggunaan vaksin Pfizer pada hari Jumat. Regulator AS lebih kaku daripada Inggris, dan persetujuan dari FDA akan bisa mendorong pasar dan membebani dolar AS yang safe-haven. Angka inflasi AS akan keluar sebelum keputusan dari Federa Reserve pada bulan ini. Core Consumer Price Index bulan November diperkirakan naik dari 1.6% menjadi 1.8% secara tahunan. Dengan bank sentral AS memilih memprioritaskan “employment” yang penuh dengan mengorbankan inflasi yang lebih tinggi, kenaikan inflasi akan mendorong kepada lebih banyak program pembelian obligasi ke depannya. Consumer Sentiment Index untuk bulan Desember dari Universitas Michigan diperkirakan akan stabil setelah terjadi penurunan pada bulan November. Pasangan matauang ini saat ini cenderung mengalami kenaikan, dengan “support” terdekat menunggu di 1.2100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2011 dan kemudian 1.2000. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2185 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2215 dan kemudian 1.2300. Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Rekomendasi Forex GBP/USD 11 Desember 2020: Tumbang Ditengah Semakin Sengitnya Brexit

(Vibiznews – Forex) GBP/USD jatuh sekitar 1%, jauh dibawah 1.33, setelah pertemuan tingkat tinggi Brexit tidak menghasilkan suatu terobosan. Uni Eropa dan Inggris saling menyalahkan. Sementara Brusel sedang sibuk dengan rencana daruratnya. Daily Mail menuliskan judul “Kebuntuan di Makan Malam” yang menjadi ringkasan dari pertemuan yang panjang pada hari Rabu antara PM Inggris Boris Johson dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Kedua pemimpin dan team negosiasinya gagal mencapai terobosan Brexit yang diinginkan. Setelah menyimpulkan bahwa mereka tetap masih jauh terpisah, Uni Eropa dan Inggris sepakat untuk memperpanjang pembicaraan sampai akhir minggu. Apakah artiny bagi Sterling? Gagalnya mencapai kesepakatan dengan jatuh tempo masa transisi tinggal tiga minggu lagi adalah perkembangan yang buruk bagi Poundsterling. Rencana darurat untuk kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan sudah perlu dibuat yang lebih lanjut membebani sentimen. Dari Amerika Serikat, pembicaraan stimulus fiskal mendekati kesepakatan dalam nilai total sebanyak $900 miliar namun belum ada kesepakatan dalam hal perinciannya. Meskipun demikian masih lebih optimis daripada pembicaraan mengenai Brexit. Food and Drugs Administration AS dalam perjalanan memberikan lampu hijau bagi penggunaan vaksin dari Pfizer/BioNTech pada hari Kamis, menyusul Inggris, yang sudah lebih dahulu mendistribusikan vaksin. Meskipun sudah diperkirakan sebelumnya, persetujuan dari FDA bisa memberikan dorongan naik terhadap pasar setelah terjadinya penurunan pada hari Rabu. Secara keseluruhan, pembicaraan Brexit terus mendominasi, dengan lebih banyak peluang turun setelah kemandekan perundingan kemarin. “Support” terdekat menunggu di 1.3260 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.32 dan kemudian 1.3143. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3385 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3410 dan kemudian 1.3459. Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting