PfxIndoNews merupakan kelanjutan dari penasehat forex indonesia.blogspot.co.id yang sudah lama tidak aktip di karenakan satu dan lain hal. PfxIndoNews hadir untuk memberikan sedikit wawasan kepada semua orang tentang Forex Exchange atau yang lebih dikenal dengan istilah VALAS (valuta asing). Semoga dengan kehadiran PfxIndoNews dapat memberikan sedikit wawasan bagi para pelaku pasar pemula yang ingin turut serta meramaikan pergerakan pasar market dunia.
Rabu, 08 Mei 2019
Minggu Kritis, Sterling Melemah Karena Minimnya Perkembangan Negosiasi Brexit
Poundsterling melemah sejak awal pekan ini, lantaran minimnya perkembangan dalam perundingan lintas partai mengenai brexit di London. Ketika berita ditulis pada pertengahan sesi Eropa hari Rabu (8/Mei), GBP/USD telah jatuh hingga kisaran 1.3044, sementara GBP/JPY terpuruk pada level terendahnya sejak Februari di sekitar level 143.68. EUR/GBP juga nangkring dekat level tertinggi sepekan pada kisaran 0.8585.
Perundingan lintas partai yang digalang oleh PM Theresa May untuk menghimpun dukungan bagi draft kesepakatan brexit-nya, berlangsung alot. Partai Labour bersikeras menghendaki penetapan posisi Inggris dalam pabean tunggal Uni Eropa seusai brexit, tetapi pihak pemerintah dinilai cenderung berkelit tanpa bersedia menyatakan persetujuan ataupun penolakan secara eksplisit. Media Inggris mengkritisi perkembangan ini masih bergumul pada topik-topik yang sama saja sejak dulu dan belum menawarkan opsi baru yang cukup bonafide.
Hal itu mengakibatkan GBP/USD merosot dalam pekan ini, karena reli-nya pada akhir pekan lalu dipicu oleh rumor bahwa PM May dan partai Labour sudah siap mencapai kesepakatan tertentu. Apalagi, PM May dikabarkan telah menentukan akhir pekan ini sebagai deadline perundingan lintas partai.
Delegasi dari pihak-pihak yang berkepentingan akan kembali bersua di meja perundingan hari ini. Namun, hasil akhirnya masih sulit diterka.
Joe Manimbo, analis forex dari Western Union, menyebut pekan ini sebagai "minggu kritis" bagi Poundsterling. Alasannya, ronde perundingan terakhir antara partai Labour dan pemerintah Inggris bisa menggeser jalur brexit.
Manimbo mengungkapkan, "Harapan mengenai konsensus lintas partai sudah mulai mendingin karena partai Konservatif (pemerintah Inggris -red) dan partai Labour (oposisi -red) tampaknya kehilangan kepercayaan antara satu sama lain. Dalam sepekan yang sepi data hingga hari Jumat, Sterling akan terus digerakkan oleh update brexit dan sentimen perdagangan."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar