Dollar AS terpantau mengalami penguatan
di sesi Asia pada perdagangan di hari Senin dengan ketegangan geopolitik
yang masih menjadi perhatian seiring dengan AS yang melancarkan
serangan militer ke Suriah.
Di Jepang, data neraca perdagangan
terbaru mencatatkan surplus melompat ke level tertinggi sejak Maret 2016
di ¥ 2.814 triliun, dibandingkan terlihat ¥ 2,616 triliun. USD / JPY
naik 111.31, naik 0.19%, sementara AUD / USD berada pada 0.7502, naik
0.08%.
Sementara Gubernur Bank of Japan,
Haruhiko Kuroda, mengatakan tren pemulihan ekonomi Jepang masih moderat,
komentar tersebut menjadi indikasi bank sentral Jepang tersebut belum
akan melakukan pengetatan moneter.
Hari Senin ini Ketua Fed Janet
Yellen dijadwalkan untuk berbicara di Universitas Michigan dengan
investor yang mencari isyarat mengenai waktu kenaikan suku bunga AS
berikutnya dan rencana untuk memangkas neraca bank, terutama setelah
melemahnya data pekerjaan dari yang diperkirakan pada hari Jumat.
Pekan lalu, dollar AS naik terhadap mata
uang utama lainnya, mengabaikan data ketenagakerjaan AS yang
mengecewakan karena investor tetap fokus pada rencana Federal Reserve
untuk mengetatkan kebijakan moneter.
EUR/USD tak mampu bertahan di kisaran 1,0580, analisis EUR/USD menuju level kritis 1,0565.
Sedang kan untuk pair GBP/USD ternyata rentan untuk kembali ke level 1,2300.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar