Kamis, 03 Januari 2019

Yen Menjadi Mata Uang Terkuat Di Awal Tahun 2019

Yen kembali menunjukkan fungsinya sebagai safe haven di awal tahun 2019 ini. Para investor yang memproyeksi perlambatan Fed Rate lebih memilih Yen sebagai antisipasi risiko. Yen menjadi mata uang mayor terkuat di sesi New York pertama awal tahun 2019 ini (02/Januari). Hal itu karena kewaspadaan para investor yang meningkat dalam menghadapi potensi perlambatan pertumbuhan global dan pasar ekuitas yang volatile.
Yen Mendominasi Pasar Forex Pasar forex masih cukup sepi hari ini, sehingga para trader memilih untuk menghindari mata uang minat risiko seperti Dolar Australia dan Euro. Kedua mata uang tersebut melemah terhadap Dolar AS. Sebaliknya, Yen justru naik ke level tinggi tujuh bulan karena fungsinya sebagai safe haven. Dalam empat hari terakhir, penguatan Yen terhadap Dolar AS mencapai 2.2 persen. Saat berita ini ditulis pada pukul 23:07 WIB, USD/JPY masih tertekan 0.36 persen ke 109.35, level terendah sejak tanggal 14 Desember. Mata uang-mata uang mayor lain yang berpasangan dengan Yen pun turut terpukul. AUD/JPY turun 1.09 persen ke 76.54, sedangkan EUR/JPY turun 1.31 persen ke level terendah sejak Juni 2017 di 124.14. Penurunan Euro terhadap Yen sangat mencolok, terlebih karena melemahnya data ekonomi penting Zona Euro akhir-akhir ini. Korelasi Yen Dan Dolar AS Telah Kembali "Jika Anda setuju dengan gagasan akan perlambatan momentum AS dan pemotongan suku bunga Federal Reserve, maka Yen adalah mata uang yang cocok untuk Anda," kata Kit Juckes, Chief FX Strategist dari Societe Generale. Ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga AS secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir telah memudar. Kini, bank sentral AS malah diperkirakan tak akan menaikkan Rate sama sekali. Oleh sebab itu, para trader lebih memusatkan perhatian mereka terhadap risiko kerentanan Dolar AS. "Mata uang itu (Yen), yang dirasa murah oleh sebagian besar metrik, tak ikut terpengaruh oleh melemahnya Yuan, dan tidak tergantung pula pada ekonomi ataupun kejutan kebijakan di Jepang." tambah Juckes. Analis tersebut menyimpulkan bahwa korelasi antara Yen dan suku bunga AS sudah kembali, setelah jarang muncul sejak awal tahun 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar