Harga emas naik makin tinggi pada perdagangan hari Selasa pagi ini (6/6) setelah ditutup menguat kemarin. Pasar finansial global masih menelaah situasi pasca serangan teroris di London Bridge dan perpecahan diplomatik di Timur Tengah, sembari menantikan hasil dari sejumlah event penting minggu ini. Ketidakpastian yang tinggi membuat logam mulia banyak dicari.
Harga kontrak-kontrak berjangka emas sudah meninggi sejak akhir pekan lalu setelah data ekonomi AS mengecewakan sehingga memukul kurs Dolar dan meningkatkan minat investor pada Emas.
Data ekonomi AS yang dirilis hari Senin pun tak terlalu memuaskan. Produktivitas sektor Non-Pertanian AS dilaporkan tak berubah sama sekali selama kuartal pertama tahun 2017 dan justru terpantau menurun 0.6% secara tahunan. Pesanan Pabrikan di bulan April sesuai ekspektasi menurun 0.2% MoM, lebih buruk dibanding pencapaian 1% di bulan sebelumnya. Sementara itu, Indeks PMI Non-Manufaktur ISM pun turun tipis ke 56.9 dari 57.5.
Angka-angka tersebut dikhawatirkan dapat mengusik laju kenaikan suku bunga AS tahun ini, meski kenaikan pada bulan Juni ini tetap dilakukan oleh bank sentralnya, Federal Reserve (FED). Keraguan tersebut mendukung harga Emas sebagai aset dengan imbal hasil tak berbentuk bunga.
Saat ini, pasar masih memantau reaksi negara-negara ekonomi besar menanggapi serangan teroris di London serta perpecahan negara Timur Tengah Di samping itu, sejumlah event yang diagendakan pada hari Kamis juga dinantikan dengan hati-hati, diantaranya:
- Rapat Kebijakan Moneter Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
- Kesaksian mantan direktur FBI James Comey di hadapan Komite Intelijen Senat AS mengenai dua topik penting, yaitu investigasi atas keterlibatan Rusia dalam pemilu AS serta dugaan upaya intervensi Presiden Trump dalam investigasi tersebut.
- Pemilu Parlemen Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar