Kamis, 21 Mei 2020

Dolar Australia Lesu Pasca Pidato Gubernur RBA

Pasangan mata uang AUD/USD terkoreksi lebih dari 0.5 persen ke kisaran 0.6564 dalam perdagangan hari ini (21/5). Minat risiko pasar merosot akibat eskalasi ketegangan hubungan AS-China merembet ke kawasan Antipodean. Aussie juga gamang menanggapi pidato gubernur bank sentral Australia (RBA) Philip Lowe. Pergerakan AUD/USD ke depan kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh data-data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada sesi New York. Dolar Australia Lesu Pasca Pidato Gubernur RBA Berbicara dalam webinar FINSIA tadi pagi, Gubernur RBA Philip Lowe mengungkapkan dengan optimis bahwa sistem keuangan Australia itu tangguh dan sanggup menghadapi tantangan ekonomi yang timbuk akibat pandemi COVID-19. Namun, ia memaparkan pula berbagai ketidakpastian yang akan dihadapi Australia dan dunia selama beberapa waktu ke depan. Philip Lowe menjelaskan, “Cadangan likuiditas dan modal yang ada dapat ditarik jika dibutuhkan untuk mendukung perekonomian… Perbankan utama terus mendukung arus kredit ke perekonomian.” Di tengah keyakinan tersebut, Lowe tetap memberikan peringatan tentang beberapa ketidakpastian yang layak diperhatikan. Beberapa ketidakpastian ini kemungkinan akan disoroti secara khusus oleh investor dan trader dalam data-data ekonomi yang akan datang. “Satu sumber ketidakpastian nyata adalah laju pelonggaran berbagai pembatasan (yang dilakukan demi menanggulangi pandemi COVID-19 -red)…Suatu hal kritis bagi kami di Australia adalah memulihkan keyakinan masyarakat. Kami tetap siap untuk menaikkan pembelian obligasi lagi jika diperlukan. (Namun) ada batas sejauh mana yang bisa dicapai dengan kebijakan moneter.” Menyusul pidato Lowe, Dolar Australia tertolak oleh level resistance penting pada kisaran 0.6600 versus Dolar AS. Sejumlah analis mensinyalir sentimen pasar juga semakin berhati-hati dalam menanggapi eskalasi konflik perdagangan AS-China yang kini meluas pula kepada hubungan dagang Australia-China. Padahal China merupakan salah satu destinasi ekspor utama Australia. Niat pemerintah Australia bersama AS untuk menyelidiki sumber virus Corona di Wuhan, China, telah memancing reaksi keras dari Beijing. Sejumlah produk ekspor asal Australia ditolak masuk China dengan alasan prosedural dan perijinan dalam beberapa hari terakhir, tetapi banyak pihak mencurigai ini merupakan peringatan dari Beijing terhadap Canberra. analisaforexdotcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar