Kamis, 12 Oktober 2017

Inggris Bisa Gabung NAFTA Jika Perundingan Perdagangan Brexit Gagal

 Inggris dapat bergabung dengan aliansi perdagangan resmi dengan AS, Kanada dan Meksiko jikalau Uni Eropa menolak melakukan kesepakatan perdagangan yang baru pasca Brexit, demikian ungkap media Daily Telegraph semalam.
 
Daily Telegraph melihat bahwa menteri-menteri Inggris sepertinya melihat North American Free Trade Agreement atau NAFTA sebagau bagian rencana jalan keluar Inggris ketika meninggalkan Uni Eropa di Maret 2019 jika tidak ada kesepakatan perdagangan yang baru.

Departemen Perdagangan Inggris sendiri sudah mencari jalan keluar yang paling buruk ketika hal tersebut terjadi, dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa Inggris harus mempertahankan jumlah perdagangan secara pasti, keberlanjutan dan stabilitas hubungan perdagangan serta investasi Inggris.

Inggris sendiri sebetulnya sangat yakin akan menemukan jalan keluar bagi kesepakatan baru antara Inggris dengan Uni Eropa. Namun juru bicara Departemen Perdagangan Inggris juga tidak menolak upaya yang ditulis oleh Daily Telegraph tersebut karena Inggris sendiri sedang menyiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

Inggris saat ini sedang melakukan negoisasi persyaratan perceraiannya dari Uni Eropa, meski dilain pihak PM Theresa May mendorongnya untuk beralih ke diskusi tentang kesepakatan perdagangan bebas seperti dengan NAFTA sebagai alternatif jika eksplorasi kesepakatan Brexit dengan Eropa gagal terwujud.

Kalangan pro-Brexit selain ikut ambil bagian dalam NAFTA, mereka juga tengah memikirkan untuk membentuk kelompok perdagangan baru semacam NAFTA meskipun Presiden Trump sendiri sedang mengambil ancang-ancang untuk keluar dari NAFTA karena tidak sesuai dengan tujuan ekonomi AS.
Jikalau Inggris bergabung dengan NAFTA maka produsen yang ingin ekspor ke Eropa dan Amerika, harus memproduksi barang sesuai dengan 2 aturan terpisah dimana harus juga beralih ke model Amerika Utara seperti memperbaharui layanan, barang, kebijakan persaingan dan perlindungan data.

Selama ini, Uni Eropa adalah pasar ekspor tunggal terbesar bagi Inggris, dimana sekitar 50% di Agustus lalu disumbang dari wilayah tersebut. Sedangkan AS merupakan negara tujuan tunggal terbesar kedua bagi Inggris karena sekitar 14% total ekspor Inggris adalah ke AS di Agustus lalu.

Sumber Berita: Reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar