Senin, 16 Oktober 2017

Yellen: Ekonomi AS Menunjang Kenaikan Suku Bunga



Ketua Federal Reserve atau bank sentral AS, Janet Yellen menyatakan bahwa prospek cerah untuk ekonomi AS disertai prospek inflasi AS dalam beberapa bulan kedepan sehingga suku bunga masih aman untuk dinaikkan secara bertahap.
 
Yellen juga menegaskan bahwa dampak dari beberapa badai di September memang akan sedikit mengguncang ekonomi secara sesaat, sehingga dalam waktu dekat juga akan pulih kembali bagi ekonomi AS. Yellen mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS melaju dengan moderat dalam beberapa waktu lalu dan komentar tersebut sepertinya membangkitkan kembali bahwa suku bunga bank sentral AS akan segera dilanjutkan kenaikannya karena cerminan kuatnya ekonomi AS.

Beberapa ekonom pasar dunia juga melihat bahwa suku bunga the Fed akan naik sekali lagi di akhir tahun ini. Tetapi Yellen juga menggambarkan bahwa inflasi yang rendah dan berjalan sanagt persisten di tahun ini, membuat dirinya dan beberapa peserta rapat suku bunga the Fed merupakan sebuah keterkejutan, sehingga the Fed sangat berhati-hati untuk mengambil kebijakan baru.

Yellen juga optimis bahwa inflasi dalam beberapa bulan kedepan juga akan semakin meningkat, selain didorong turunnya harga layanan konsumen ponsel akan memudar, dorongan itu muncul ketika pasar tenaga kerja AS makin mengetat dan dirinya juga tidak kuatir dengan munculnya bencana alam.
Situasi bencana alam menurutnya hanya akan mempengaruhi laju pertumbuhan di kuartal ketiga saja, dan memasuki awal kuartal keempat sekarang, perlahan-lahan ekonomi mulai menampakkan peningkatannya kembali. Pernyataan Yellen dalam sebuah pertemuan perbankan di AS ini juga merupakan penegasannya kembali ketika dirinya menyatakan sesaat setelah FOMC meeting di pertengahan September lalu, dimana saat itu the Fed membiarkan suku bunganya bergerak berimbang diantara tingkat 1% hingga 1,25%.

Yellen semalam juga menjelaskan fokus kerja the Fed untuk mengurangi defisit neracanya dan menghadapi perubahan pajak di AS, dimana dirinya menyambut baik pengurangan pajak yang akan terjadi di AS dengan harapan bahwa daya beli konsumen akan naik disertai pula kondisi belanja investasi yang mengikutinya sehingga langkahnya dalam menaikkan suku bunga akan semakin mudah mengendalikan ekonomi AS agar tidak cepat memanas.
Namun Yellen juga tidak mau gegabah dalam menyikapi reformasi pajak tersebut, karena the Fed intinya masih menantikan detail pelaksanaan undang-undang pajak yang baru.

Sumber Berita: Reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar