Rabu, 08 November 2017

Harga Emas Tertekan Setelah Greenback Kembali Meraih Momentum Bullish



Pada hari Selasa harga emas kembali berada di bawah tekanan karena permintaan terhadap aset-aset safe haven berkurang seiring memudarnya kekhawatiran pasar karena ketidakpastian politik di Timur Tengah yaitu aksi penangkapan sejumlah bangsawan dan tokoh tingkat atas Arab Saudi atas tuduhan korupsi.
Pasar juga sempat khawatir dengan ekskalasi ketegangan antara kerajaan tersebut dengan musuh bebuyutannya yaitu Iran dan Lebanon yang didukung militan Hizbullah yang berafiliasi dengan Iran, yang menurut Arab Saudi telah mendeklarasikan perang terhadapnya.
Selain itu, harga emas juga tertekan karena pada sesi perdagangan kemarin setelah dolar AS berhasil meraih momentum bullish tambahan setelah sebuah data ketenagakerjaan yang optimis dirilis.
Data MetaTrader yang digunakan tim FS88 Research Division menunjukkan pada sesi Selasa harga emas turun ke $1271,65 dan ditutup negatif di $1274,95 atau turun 0,53 persen dibandingkan dengan penutupan sesi Senin di $1281,75.
Harga emas juga melepas sebagian besar keuntungan yang diraih pada sesi Senin karena dolar AS menguat seiring munculnya tanda-tanda kemajuan pada reformasi perpajakan dan data pasar tenaga kerja yang bullish.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS terakhir yaitu Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs), sebuah ukuran permintaan tenaga kerja, menunjukkan lowongan pekerjaan pada bulan September meningkat menjadi sekitar 6,1 juta, mengalahkan ekspektasi sebesar 6,091 juta.
Namun dolar AS mengurangi sebagian kenaikannya pasca data tersebut karena para pedagang bersiap untuk mendengar pidato Presiden AS Donald Trump tentang Korea Utara yang dijadwalkan pada hari Rabu waktu setempat. Trump akan menggunakan pidato tersebut untuk menutup kunjungannya ke Korea Selatan sebelum terbang ke Beijing pada hari Rabu sebagai bagian dari tur Asia selama 12 hari.
Dolar AS juga masih cenderung menguat setelah data CFTC pada akhir pekan lalu menunjukkan para spekulan pasar uang mengurangi posisi jual atau net short positions dolar AS.
Harga emas sensitif terhadap pergerakan dolar AS dengan greenback yang lebih tinggi berpotensi membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang asing, sehingga mengurangi permintaan terhadap logam kuning tersebut.

Sumber berita: Reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar