Selasa, 07 November 2017

MBS Mendukung Perpanjangan Waktu Pemotongan Produksi Minyak Dunia



 Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak ditutup menguat dengan minyak Brent dan WTI di daerah yang tidak terjadi sejak Juli 2015 atau lebih dari dua tahun yang lalu dengan bantuan beberapa komitmen anggota OPEC untuk memperpanjang waktu pembatasan produksi minyak sebesar 1,8 juta bph sebuah penurunan penyuling minyak AS pekan lalu setelah pembersihan korupsi di Arab Saudi.
Akibatnya, harga minyak West Texas Intermediate pada bulan November di divisi New York Mercantile Exchange dari divisi Comex untuk sementara naik $ 1,61, atau 2,89%, pada $ 57,25 per barel. Sementara itu, minyak Brent dikontrak pada Desember di pasar ICE Futures London sementara naik $ 2,08 atau 3,35% pada $ 64,15 per barel.
Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS, telah semakin memperkuat dirinya sebagai penguasa potensial Arab Saudi kemudian setelah menangkap beberapa menteri kabinetnya yang mengalami korupsi dan pendanaan terorisme, sehingga pasar minyak menyambut positif, karena MBS sangat mendukung pembatasan pasokan minyak dunia harga minyak terus meningkat.
Kapitalisasi Arab Saudi memang memiliki tujuan untuk mengamankan rencana produsen minyak terbesar dunia asal Arab, Saudi Aramco yang akan melakukan IPO-nya pada 2018 nanti. Presiden Trump pada kunjungan hari Sabtu juga menginginkan saham Aramco Saudi diperdagangkan di Wall Street.
Selain MBS, yang mendukung perpanjangan waktu pemotongan produksi minyak dunia sebesar 1,8 juta bpd, Nigeria juga sepakat, meski Nigeria belum ikut mengurangi produksi minyaknya.
Menteri minyak Arab, Khalid al-Falih juga menegaskan bahwa hampir semua negara yang berpartisipasi dalam komitmen pemangkasan 1,8 juta bph telah sepakat untuk memperpanjang pemotongan tersebut. Sementara tingkat kepatuhan pengurangan produksi minyak OPEC dan 11 negara lainnya, meningkat dari 86% menjadi 92%, dan peningkatan kepatuhan agak dipengaruhi oleh konflik di Kurdi. Produksi OPEC turun 80 ribu barel per hari menjadi 32,78 juta barel per hari sementara produksi minyak Rusia masih 300 ribu bpd di bawah target 11.277 bpd.
Dan dipastikan bahwa agenda pada pertemuan evaluasi komitmen untuk memangkas produksi minyak sebesar 1,8 juta bpd pada 30 November, tentunya akan menyinggung perpanjangan komitmen tersebut pada akhir 2018.
Produksi minyak AS juga diperkirakan akan turun setelah Baker Hughes pekan lalu mengumumkan bahwa jumlah kilang AS telah mengurangi jumlah 8 rig aktif menjadi 729, jumlah terkecil sejak Mei. Sebagian besar kilang tersebut dinonaktifkan karena mereka dirawat di musim dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar