
Pada
akhir pekan lalu, Menteri Perindustrian Inggris Greg Clark akan
meluncurkan tahap pertama dengan dana sekitar £246 juta pound sebagai
bagian strategis pemerintah Inggris dalam meningkatkan produktivitas dan
penyebaran kekayaan di seluruh Inggris di sektor pengembangan teknologi
baterai.
Setahun
sudah referendum Brexit telah dilaksanakan, dengan makin munculnya
ketidakpastian masa depan Inggris Raya dalam menghadapi perundingan
Brexit dengan Uni Eropa. Inilah yang membuat Clark dan departemennya
mengeluarkan kebijakan baru di bidang energi terbarukan agar tidak
terlalu ketinggalan dari Perancis dan Jerman.
Seperti
kita ketahui bahwa Jerman dan Perancis telah terlebih dahulu
mengembangkan industri tersebut, bahkan Perancis telah mempunyai
komitmen khususnya di bidang otomotifnya, bahwa kurang dari satu dekade
ini, semua industri otomotif Perancis harus mengeluarkan produk yang
berbasis energi listrik, baik untuk kendaraan kecil atau ringan sampai
kendaraan berat seperti truk atau bis.
Ketertinggalan
Inggris dalam hal energi listrik inilah yang memicu Clark untuk segera
ikut serta berlomba-lomba mengembangkan energi listrik yang lebih besar.
Industri yang berbasis energi listrik tentu memerlukan teknologi
penyimpan energi alias baterai yang lebih handal.
Seperti
yang pernah dikembangkan oleh Tesla Motor, sejak satu dekade lebih,
perusahaan otomotif berbasis listrik asal AS telah berhasil
mengembangkan produk otomotif berteknologi listrik dan telah berhasil
mendapatkan tempat di hati konsumen seluruh dunia.
Produk
Tesla sendiri kebanyakan di produksi di Los Angeles, California, AS,
namun untuk Tesla Roadster telah diproduksi di Inggris dengan kerja sama
produksi dengan Lotus Cars di Hethel Inggris.
Inilah
yang membuat Clark sangat tertarik mengembangkan tehnologi baterainya,
sbegai bentuk mengejar ketertinggalan teknologi serta mendukung
kebijaksanaan PM Theresa May yang telah menerbitkan strategi industri di
Januari 2017 lalu. Tujuan proposal Clark tersebut guna pendekatan lebih
tepat dalam mengembangkan industri utama guna membantu melindungi
ekonomi saat Inggris keluar dari Uni Eropa.
Pergeseran
atau alih teknologi ini seakan ingin membangkitkan revolusi industri
Inggris seiring dengan kompetisi Faraday Challenge yang akan membuat
tehnologi lebih bersih seperti pengembangan mobil listrik yang lebih
bijaksana dengan membuat desain, pengembangan dan pembuatan baterainya
sehingga dapat cepat mendirikan pusat riset baterai di Inggris.
Sumber Berita: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar