Pembuat kebijakan Federal Reserve semakin terpecah pada prospek inflasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi laju peningkatan suku bunga di masa depan, demikian menurut risalah rapat kebijakan terakhir Fed pada 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu waktu AS atau Kamis dini hari tadi.
Rincian
pertemuan tersebut, di mana saat itu bank sentral AS memutuskan untuk
menaikkan suku bunganya, juga menunjukkan bahwa beberapa pejabat ingin
mengumumkan proses pengurangan portofolio obligasi Treasury dan
sekuritas berbasis surat utang Fed pada akhir Agustus tetapi yang lain
ingin menunggu sampai suatu saat di tahun ini.
Menurut
Fed dalam risalah tersebut, “Sebagian besar peserta melihat pelemahan
baru-baru ini dalam data harga ini karena sebagian besar mencerminkan
faktor khusus ... namun beberapa peserta menyatakan kekhawatiran
terhadap progres itu ... mungkin telah melambat dan bahwa pelemahan
inflasi baru-baru ini mungkin bertahan.”
Komite
tersebut mempertanyakan mengapa kondisi keuangan tidak diperketat
meskipun ada kenaikan tingkat suku bunga baru-baru ini dan beberapa
mengatakan bahwa harga ekuitas ikut meningkat.
Harga
saham AS sedikit meningkat pada akhir perdagangan sementara imbal hasil
utang pemerintah AS tergelincir. Dolar AS sedikit berubah terhadap
sejumlah mata uang.
Pemungutan
suara pada bulan lalu hasilnya adalah 8 berbanding 1 untuk menaikkan
suku bunga acuan seperempat persen lagi, yang kedua tahun ini,
mengisyaratkan kepercayaan Fed terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan
dampak inflasi pada rendahnya pengangguran akhir-akhir ini.
Dalam
sebuah konferensi pers pada saat itu, Ketua Fed Janet Yellen
menggambarkan penurunan inflasi baru-baru ini sebagai hal yang bersifat
sementara dan bank sentral AS mempertahankan perkiraan untuk satu
kenaikan tingkat suku bunga lagi tahun ini dan tiga lagi di tahun
berikutnya.
Meskipun
demikian beberapa pembuat kebijakan sejak saat itu telah menunjukkan
kekhawatiran yang meningkat tentang perjuangan Fed untuk mengangkat
inflasi kembali ke tingkat target 2 persen.
Pengukuran
inflasi yang menjadi favorit Fed turun pada bulan Mei menjadi 1,4
persen, demikian laporan Departemen Perdagangan pada hari Jumat lalu,
dan telah berada di bawah target selama lebih dari lima tahun.
Pada
risalah tersebut, beberapa pembuat kebijakan juga mengatakan bahwa
kelemahan inflasi membuat mereka kurang nyaman dengan jalur kenaikan
suku bunga saat ini.
Risalah
Fed menyebutkan, “Peserta ini menyatakan keprihatinan bahwa jalur
kenaikan seperti itu ... mungkin terbukti tidak konsisten dengan
kembalinya inflasi yang berkelanjutan.”
“Pandangan
ini menunjukkan bahwa kenaikan tingkat ketiga tahun ini tetap menjadi
kasus dasar yang solid, namun kenaikan seperti itu tidak mungkin terjadi
sebelum pertemuan Desember,” demikian pendapat Roberto Perli, seorang
ekonom di Cornerstone Macro.
Sumber berita: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar