Kamis, 06 Juli 2017

May akan Kembali Dekati Trump di Pertemuan G20


Perdagangan akan menjadi masalah besar bagi UK setelah perundingan Brexit mulai bergulir. Banyak pakar beropini isu perdagangan akan menguras waktu, energi dan dana UK karena pihak UE tidak akan rela untuk begitu saja membuka akses bagi barang dan jasa UK untuk masuk ke blok perdagangan tersebut semudah saat UK masih menjadi anggotanya.
 
Sebagai gantinya, UK berupaya keras untuk dapat meraih kesepakatan perdagangan bilateral dengan negara-negara lain, terutama dengan AS dan China. Keanggotaan pada Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trade Association/ Efta) juga menjadi alternatif bagi UK setelah nanti resmi keluar dari UE.
Sebagai langkah penting, seorang pejabat pemerintah UK mengatakan kepada AFP, bahwa Perdana Menteri Theresa May akan kembali mendekati dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela KTT G20 yang dilaksanakan di Hamburg.
Pertemuan bilateral pada hari Jum’at karena kedua pemimpin itu sama-sama menghadapi tantangan berat di panggung dunia, dengan PM May tersandung oleh proses Brexit dan Trump sedang menghadapi penyelidikan terhadap beberapa asistennya untuk kemungkinan hubungan dengan Rusia pada pemilihan presiden tahun lalu.
Pertemuan G20 di Jerman kemungkinan akan didominasi oleh isu pengujian coba rudal balistik antarbenua Korea Utara yang jangkauannya bisa sampai ke AS, mendorong Trump untuk menyatakan bahwa dia telah kehabisan “kesabaran” dengan rezim Pyongyang.
Pada malam puncak, Trump akan bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, sementara pada hari Jum’at ia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS dikabarkan telah mendarat di Eropa kemarin malam, memulai perjalanan empat hari di Warsawa di mana dia akan dipandu oleh Presiden Polandia Andrzej Duda.
Tur kedua Trump menyusul kunjungannya ke Italia pada bulan Mei untuk KTT G7, di mana dia bentrok dengan para pemimpin dunia lainnya mengenai perubahan iklim.
Dikabarkan pula PM May akan kembali membahas soal perubahan iklim global tersebut dengan Trump di pertemuan G20 tersebut karena bagaimanapun juga UK tetap memegang komitmennya terhadap isu tersebut dan Perjanjian Paris.
Sebelumnya beberapa bulan lalu sudah terlihat eratnya hubungan antara PM May dengan Trump. Hanya beberapa hari setelah Trump dilantik, PM May pun mendarat di Washington. Namun kunjungan PM May tersebut mendapat banyak kritik di dalam negeri, dengan sebuah petisi menentang tawaran May ke Trump untuk kunjungan kenegaraan ke London yang menghimpun lebih dari 1,8 juta tanda tangan.
Kantor perdana menteri UK mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui rencana Trump untuk mengunjungi UK dalam beberapa minggu ke depan, menyusul laporan bahwa presiden AS tersebut akan mendarat di London dalam waktu singkat untuk menghindari demonstrasi massa.

Sumber berita: Firstpost.com, AFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar